Eksekutifmedia.com Wakil Gubernur Kalimantan Barat Ungkap Keinginannya Impor SDM dari Lombok untuk Jadi Kadis dan Majukan Pariwisata di Daerahnya Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan, menyoroti potensi besar sektor pariwisata di wilayahnya yang menurutnya belum tergarap maksimal.
Salah satu destinasi yang disebutnya adalah Air Terjun Nohkan Nayan di Kecamatan Ambalau, Kabupaten Sintang, yang dinilai layak menjadi destinasi kelas dunia jika dikelola dengan benar. "Pariwisata potensi kita, kaya luar biasa. Sintang ada nohkan nayan. Itu luar biasa. Apabila dikembangkan, dibangun sebagai objek pariwisata itu tingkat dunia," ujar Krisantus seperti dikutip dari Tribun Pontianak.
Namun, untuk mewujudkan potensi itu, Krisantus menyebut perlunya orang yang benar-benar kompeten di bidangnya. Ia bahkan secara terbuka mengungkapkan keinginannya untuk mendatangkan sumber daya manusia dari luar Kalbar, khususnya dari daerah yang sudah terbukti unggul dalam pengelolaan pariwisata seperti Bali dan Lombok. "Bicara pariwisata menurut saya kita harus impor. Ndak bisa kita (gunakan) orang sini. Tempat yang jago kelola pariwisata, Bali atau Lombok. Ambil 3-4 tahun pegawai yang mau pensiun, kita jadikan kadis pariwisata di Kalbar. kembangkan pariwisata dengan pengalamannya, saya yakin bisa," tegasnya.
Krisantus juga mengkritik pola pikir sempit dalam pengangkatan jabatan strategis, termasuk di sektor pariwisata. Menurutnya, pemikiran yang hanya mengedepankan kepentingan kelompok atau asal daerah sudah tidak relevan. "Cuma ini suka berfikir egosentris. Jangan lagi berfikir (kepala Dinas pariwisata) harus orang saya atau harus orang Kalbar yang jadi kadis. Itu (pikiran) kuno," ujarnya. Lebih lanjut, ia menyoroti pentingnya efektivitas penggunaan anggaran untuk sektor pariwisata. Menurutnya, selama ini anggaran seringkali hanya habis untuk kegiatan studi banding yang tidak membawa dampak konkret.
"Jadi tidak setiap anggaran yang dialokasikan di APBN itu hanya sebagai budaya rutinitas. Studi banding tapi ndak ada barang yang dibawa. Lebih baik ahlinya kita angkut ke sini. Setelah dia pensiun ilmunya tertinggal. Pandai lah kita mengelola," ucapnya.
(Info Lombok/MTM)
0 Komentar