Presiden Prabowo Siapkan Jurus Hadapi Tarif Baru AS


 

Eksekutifmedia.com. Analis Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menilai Indonesia memiliki kemampuan untuk menghadapi kebijakan tarif resiprokal yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, sebagai bagian dari upaya untuk mengantisipasi ketidakpastian dalam perdagangan global.


Menurut Nafan, langkah antisipasi yang telah dilakukan Indonesia termasuk diplomasi ekonomi yang intensif, salah satunya dengan bergabung dalam BRICS, yang melibatkan Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. “Dengan menjadi anggota BRICS, kita bisa memperkuat penetrasi pasar bagi produk Indonesia ke negara-negara anggota BRICS,” ujarnya, Jumat (4/4/2025).







Selain itu, Nafan juga menekankan bahwa Indonesia memiliki pondasi makroekonomi yang kuat, didukung oleh kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang mewajibkan Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA) disimpan di dalam negeri selama 12 bulan. Hal ini berperan penting dalam mendukung stabilitas nilai tukar rupiah.


“Cadangan devisa Indonesia yang saat ini diperkirakan mencapai sekitar 165 miliar dolar AS menunjukkan ketahanan kita, berbeda dengan situasi krisis moneter sebelumnya yang hanya memiliki cadangan devisa sekitar 15 miliar dolar AS,” kata Nafan.


Lebih lanjut, Nafan menjelaskan bahwa selain China, India juga merupakan kekuatan besar dalam perekonomian global, dengan tingkat pertumbuhan ekonomi di atas 5%, jauh lebih tinggi dibandingkan AS yang hanya sekitar 2%. Menurutnya, Indonesia dapat memanfaatkan potensi ini untuk memperkuat kapasitas ekspor.


“Peluan-peluang tersebut sudah kita ambil. Sekarang tinggal memaksimalkan diplomasi ekonomi yang lebih adaptif, sejalan dengan prinsip politik luar negeri bebas dan aktif yang kita terapkan,” tutup Nafan. ( Laporan 8 / MTM ).



0 Komentar