Eksekutifmedia.com. Seandainya waktu bisa diputar ulang dan takdir memberi satu kesempatan untuk mengubah sejarah, aku ingin melihat Lionel Messi mengenakan seragam La Roja. Saat aku melatih Barcelona, menyaksikan keajaiban Messi di lapangan, aku sering membayangkan—bagaimana jika ia lahir sebagai anak Spanyol?
Bayangkan Messi berada di tengah generasi emas Spanyol, saat tiki-taka menguasai dunia. Bersama Xavi, Iniesta, dan rekan-rekannya, ia bisa menorehkan rekor yang mungkin tak terjangkau oleh siapa pun. Piala Dunia? Euro berturut-turut? Tak terhitung sudah berapa banyak trofi yang akan ia angkat dengan bangga di bawah bendera merah-kuning.
Namun, takdir memilih jalan lain. Messi adalah anak Argentina, lahir di tanah yang mencintainya sepenuh hati, meski harus menunggu lebih lama untuk mengukir kejayaan. Tahun-tahun awal kariernya penuh perjuangan, Argentina belum menjadi raksasa yang tak terbendung seperti sekarang. Tapi keadilan sepak bola akhirnya menemukan jalannya.
Seperti takdir yang tertulis di bintang-bintang, Messi mendapatkan apa yang pantas ia terima. Piala Dunia akhirnya datang ke pelukannya, seolah semesta menebus segala kesabaran dan kerja kerasnya. Seandainya dia bersama Spanyol, mungkin sejarah akan berbeda. Tapi mungkin, justru karena perjalanan panjangnya bersama Argentina, namanya kini bersinar lebih abadi. ( Wahyudin Tojaga/ MTM).
0 Komentar